Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Cara Rasululloh

Sering kali kita bingung dengan tindakan kita sebagai pendidik untuk memperlihatkan contoh teladan dalam pendidikan, kita sering kali dihadapkan dengan permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan khususnya cara penanganan anak-anak tentang pelaksanaan pelajaran yang telah didapat di sekolah. Guru khususnya harus mempunyai trik atau pun cara untuk membuat anak-anak mau melaksanakan hasil pembelajaran yang telah di dapatnya. Berikut ini adalah contoh yang patut di lihat lebih lanjut tentang tata cara mendidik rasululloh SAW kepada anak-anak :



Suatu hari Rasulullah makan bersama seorang anak kecil, anak kecil tersebut makan dengan tidak teratur, dan melahap apa saja yang ia suka. Rasul memandang si anak dan berkata: "Wahai anakku sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang terdekat darimu". (Hadist), si anak langsung terdiam, berpikir dan mengikuti perintah orang yang mulia itu.


Kisah ini ditorehkan oleh para ulama di dalam buku hadist mereka. Beberapa ulama juga menulis syarah (keterangan) hadist ini. Syaikh Ustaimin misanya menjelaskan hadist ini dengan panjang lebar di dalam buku beliau.


Para civitas pendidikan juga tidak ketinggalan mentransformasi hadist Rasul ini ke dalam system pendidikan modern. Mereka menyimpulkan bahwa pendidikan di era modern bersumber dari Islam. Pada kasus di atas sang guru mengajarkan cara praktis pendidikan, yang relevan untuk diterapkan di masa sekarang. Beberapa pelajaran mendasar yang dapat diperoleh dari hadist di atas adalah:


1. Bahasa pendidik


Bahasa yang baik dan lembut sangat berkesan di hati seorang pelajar. Boleh jadi bahasa yang singkat, padat, lemah-lembut dan terarah lebih disukai oleh pelajar dibanding keterangan panjang lebar, memvonis yang hanya menghadirkan kesan tidak enak bagi pelajar.


2. Arahan yang positif


Rasul mengajarkan kita agar senantiasa mengarahkan orang lain untuk berbuat positif dan bermanfaat. Meskipun mungkin sebagian orang menganggap makan dengan tangan kanan, membaca Bismillah dan teratur ketika makan merupakan hal remeh yang tidak terlalu diperhatikan. Namun ternyata aplikasi adab makan tersebut dapat mendatangkan hal-hal positif lainnya, jika hal yang dianggap remeh saja diperhatikan, apalagi hal-hal besar yang mungkin lebih memerlukan energi banyak.


3. Arahan yang tepat


Rasul mengajarkan para pendidik untuk mengarahkan para anak didiknya tepat pada waktunya, dan sesuai dengan kebutuhan. Ketika terjadi kesalahan (pelanggaran), maka guru yang bijaksana langsung memberikan arahan dan bimbingan yang tepat. Tidak berlebihan serta tidak memvonis apalagi membentak si anak didik.


Dalam hadist yang lain beliau bersabda:


"Aku hanya diutus sebagai seorang mu'allim (pendidik)", ( Al-Hadist). Beliaulah pendidik umat manusia, penjelas kebaikan-kebaikan serta penerang bagi akhlak yang terkontaminasi dengan gaya hidup jahiliyah.


Pada akhirnya cukuplah Rasulullah sebagai teladan terbaik sepanjang zaman, contoh mulia, bukan karena dimuliakan. Tokoh terpandang bukan karena ia ingin dipandang, akan tetapi karena budi pekerti, akhlak yang mempesona dan memikat setiap mata dan hati yang melihatnya.