Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keteladanan

software. ketika kita dengar kata ini pasti kita teringat dengan dunia elektronik, dimana kita sehari-hari tidak lepas dengan yang namanya software. software adalah perangkat lunak sebuah benda elektronik. tetapi yang akan dibicarakan dalam artikel ini adalah mengenai dunia anak, yang berhubungan dengan pendidikan.
ya...benar anak anak makhluk Tuhan yang suci yang software-nya masih orisinil berlum ternoda, seperti dengan teori tabula rasa, dimana seorang anak seperti kertas putih. yang isinya tergantung kepada yang akan mencoretnya. yang mana anak-anak masih melihat sesuatu secara holistik (universal).

pada dasarnya anak membutuhkan pendidikan yang bersifat aplikatif artinya serba dipraktekan, seperti seorang ibu yang mangajarkan seorang anak tentang cara memakai baju, maka seorang ibu pasti memperagakan cara memakai baju," sayang begini caranya,ambil bajunya coba ibu perhatikan ya". begitu pula tanpa seorang ibu menyuruh anaknya "sayang perhatikan ya cara ibu makan", anak akan langsung meniru cara ibunya. nah semua apa yang dilihat, di dengar dan dirasakan oleh seorang anak semuanya akan direkam dalam software yang masih putih.

begitu pula di dunia pendidikan jika seorang pengajar melakukan sesuatu perbuatan yang sekiranya dilihat anak maka secara langsung anak akan meng-copy paste apa yang dilakukan gurunya.

seperti di suatu sekolah yang penulis rasakan, pelajaran mengenai tatakrama makan dan minum, seperti dalam salah satu hadist sohih, yang berbunyi" dan jangan lah diantara kamu makan dan minum sambil berdiri".

jika seorang guru berprilaku apa yang tidak sesuai dengan yang mereka ajarkan kepada anak, maka pendidikan tidak akan berhasil (nihil) artinya jika seorang pendidik tidak mengutamakan ketauladanan maka pendidikan akan sia-sia.

seperti survey membuktikan penulis turun langsung bertanya kepada anak" eh ko kamu makan sambil berdiri kan udah di ajarkan cara makan yang baik sesuai contoh nabi?, eh maaf" anak menunduk malu. eh tapi kemarin bapak itu makannya sambil berdiri bu", anak menyela.

nah ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan tanpa ketauladanan akan sia-sia