Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Guru Yang Melakukan Destructive Discipline

Bahaya Guru Yang Melakukan Destructive Discipline | Akhir-akhir ini banyak perilaku negative yang dilakukan oleh para peserta didik, bahkan melampaui batas kewajaran karena telah menjurus pada tindak melawan hukum, melanggar tata tertib, melanggar moral agama, criminal dan telah membawa akibat yang sangat merugikan masyarakat. Demikian halnya dalam pembelajaran guru akan menghadapi situasi-situasi yang menuntut mereka harus melakukan tindakan disiplin.

Seperti alat pendidikan lain, jika guru tidak memiliki rencana tindakan yang benar, maka dapat melakukan kesalahan yang tidak perlu. Seringkali guru memberikan hukuman kepda peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukannya tidak jarang guru yang memberikan hukuman melampaui batas kewajaran pendidikan dan banyak guru yang memberikan hukuman kepada siswa tidak sesuai dengan jenis kesalahan.

Dalam pada itu, seringkali guru memberikan tugas –tugas yang harus dikerjakan perserta didik di luar kelas (PR), namun jarang sekali guru yang mengoreksi pekerjaan peserta didik dan mengembalikannya dengan berbagai komentar, kritik dan saran untuk kemajuan peserta didik. Yang sering dialami peserta didik adalah bahwa guru sering memberikan tugas, tetapi tidak pernah memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan. Tindakan tersebut merupakan upaya pembelajaran dan penegakan disiplin yang destruktif, yang sangat merugikan perkembangan peerta didik. Bakan tidak jarang tindakan ini yang dilakukan oleh guru menimbulkan masalah yang sangat fatal, yang tidak saja mengancam perkembangan peserta didik, tetapi juga mengancam keselamatan guru. Di Jawa Timur , pernah ada kasus seorang peserta didik mau membunuh gurunya denga seutas tali rapia, hanya gara-gara gurunya memberikan coretan-coretan dengan tinta merah pada hasil ulangan.

Kesalahan-kesalahan seperti diuraikan di atas dapat mengakibatkan upaya penegakan disiplin menjadi kurang efektif. Dan merusak kepribadian serta harga diri peserta didik. Agar anda tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan disiplin, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
  1.     Disiplinkan peserta didik ketika anda dalam keadaan tenang
  2.     Gunakan disiplin secara tepat waktu dan tepat sasaran
  3.     Hindari menghina dan mengejek peserta didik
  4.     Pilihlah hukuman yang bisa dilakukan secara tepat
  5.     Gunakan disiplin sebagai alat pembelajaran

Untuk kepentingan tersebut, guru harus mengarahkan apa yang baik, serta menjadi contoh, sabar dan penuh pengertian. Semoga tulisan ini berguna bagi rekan-rekan yang mendambakan anak atau peserta didiknya menjadi murid yang disiplin.

Sumber:

Dr.E. Mulyasa, M.Pd tahun 2005, Menjadi Guru Profesional; menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung, Rosdakarya